Selasa, 17 Juli 2012

Jus Ceri Tingkatkan Kualitas Tidur


Lupakan susu panas atau teh camomile jika Anda tak bisa tidur di malam hari, kini cobalah segelas jus ceri. Ilmuwan mengklaim konsumsi jus buah bervitamin c ini ternyata dapat meningkatkan kualitas dan durasi tidur dengan baik, meskipun mempunyai rasa yang asam. Dalam percobaan yang dilakukan ilmuwan dari Centre for Sleep Research, School of Life Sciences partisipan yang minum jus ceri tidak hanya tidur lebih lama, tetapi juga memiliki kualitas tidur yang baik. Ini terlihat ketika sekelompok sukarelawan tersebut diberi porsi 30ml jus ceri tart atau jus plasebo dua kali sehari selama tujuh hari dan dilengkapi dengan sensor untuk memonitor pola tidur mereka. Para peserta yang mengkonsumsi jus ceri terlihat mengalami peningkatan sekitar 25 menit di waktu tidur total dan peningkatan 6 persen dalam kualitas tidur mereka. "Temuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang sulit tidur karena pekerjaan, insomnia, atau jet lag. Ini karena jus ceri mengandung melatonin yang cukup untuk merespon tidur yang sehat" jelas salah satu peneliti Dr Jason Ellis.(fen) sumber:sehatnews.com (artikel : kesehatan)
Baca Selanjutnya ..

Apa Maksud Hadits, “Wanita Kurang Akal dan Agamanya”?



Pertanyaan: Kita selalu mendengar hadits yang berbunyi, “Wanita itu kurang akalnya dan kurang agamanya.” Hadits ini diutarakan kaum lelaki kepada wanita untuk merendahkannya. Kami mohon penjelasan arti hadits tersebut..
Jawaban:
Arti hadits:
“Aku tidak melihat wanita yang kurang akalnya dan agamanya yang dapat menghilangkan kemauan keras lelaki yang tegas daripada seorang diantara kamu”
Para wanita shahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama kami dan akal kami, ya Rasulullah?”
Jawab beliau, “Bukankah kesaksian seorang wanita itu setengah kesaksian seorang laki laki’? Mereka menjawab, “Ya”.
Beliau bersabda, “Itulah kekurangan akalnya. Dan bukankah apabila haid , wanita tidak melakukan shalat dan juga tidak berpuasa?” Mereka menjawab: “Ya.”
Rasululllah bersabda, “Itulah yang dimaksud kekurangan agamanya.”
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menjelaskan bahwa kekurangan akal wanita itu dilihat dari sudut ingatan yang lemah, maka dari itu kesaksiannya harus dikuatkan oleh kesaksian seorang wanita yang lain untuk menguatkannya, karena boleh jadi ia lupa, lalu memberikan kesaksian lebih dari yang sebenarnya atau kurang darinya, sebagaimana firman Allah,
“Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang orang lelaki diantaramu. Jika tidak ada dua orang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang wanita dari saksi saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka seorang lagi mengingatkannya.”(Qs. Al-Baqarah: 282)
Adapun kekurangan agamanya adalah karena di dalam masa haid dan nifas ia meninggalkan shalat dan puasa dan tidak mengqadha (mengganti) shalat yang ditinggalkannya selama haid atau nifas. Inilah yang dimaksud kekurangan agamanya. Akan tetapi kekurangan ini tidak menjadikannya berdosa, karena kekurangan tersebut terjadi berdasarkan aturan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dia-lah yang memberikan ketetapan hukum seperti itu sebagai wujud belas kasih kepada mereka dan untuk memberikan kemudahan kepada mereka. Sebab, jika wanita harus puasa di saat haid dan nifas, maka hal itu akan membahayakannya. Maka karena rahmat Allah atas mereka, Dia tetapkan agar mereka meninggalkan puasa di saat haidh dan nifas, kemudian mengqadhanya bila telah suci.
Sedangkan tentang shalat, di saat haid akan selalu ada hal yang menghalangi kesucian. Maka dengan rahmat dan belas kasih Allah subhanahu wa ta’ala Dia menetapkan bagi wanita yang sedang haidh agar tidak mengerjakan shalat dan demikian pula di saat nifas, Allah juga menetapkan bahwa ia tidak perlu pengqadhanya sebab akan menimbulkan kesulitan berat karena shalat berulang-ulang dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, sedangkan haidh kadang-kadang sampai beberapa hari — sampai tujuh–delapan hari bahkan kadang kadang lebih– sedangkan nifas, kadang kadang mencapai 40 hari.
Adalah rahmat dan karunia Allah kepada wanita, Dia menggugurkan kewajiban shalat dan qadhanya dari mereka. Hal itu tidak berarti bahwa wanita kurang akalnya dalam segala sesuatu atau kurang agamanya dalam segala hal! Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam telah menjelaskan bahwa kurang akal wanita itu dilihat dari sudut kelemahan ingatan dalam kesaksian; dan sesungguhnya kurang agamanya itu dilihat dari sudut meninggalkan shalat dan puasa di saat haid dan nifas. Dan inipun tidak berarti bahwa kaum lelaki lebih utama (lebih baik) daripada kaum wanita dalam segala hal. Memang, secara umum jenis laki laki itu lebih utama daripada jenis wanita karena banyak sebab, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Kaum laki laki itu adalah pemimpin pemimpin bagi kaum wanita karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki laki) atas sebagian yang lain (waniat) dan karena mereka (laki laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”
 (Qs.An Nisa’: 34)
Akan tetapi adakalanya perempuan lebih unggul daripada laki laki dalam banyak hal. Betapa banyak perempuan yang lebih unggul akal (kecerdasannya), agama dan kekuatan ingatannya daripada kebanyakan laki laki. Sesungguhnya yang diberitakan oleh Nabishallallahu ‘alayhi wasallam d iatas adalah bahwasanya secara umum kaum perempuan itu di bawah kaum lelaki dalam hal kecerdasan akan dan agamanya dari dua sudut pandang yang dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam tersebut.
Kadang ada perempuan yang amal shalihnya amat banyak sekali mengalahkan kebanyakan kaum laki laki dalam beramal shalih dan bertaqwa kepada Allahu Subhanahu wa Ta’ala serta kedudukannya di akhirat dan kadang dalam masalah tertentu perempuan itu mempunyai perhatian yang lebih sehingga ia dapat menghafal dan mengingat dengan baik melebihi kaum laki laki dalam banyak masalah yang berkaitan dengan dia (perempuan). Ia bersungguh sungguh dalam menghafal dan memperbaiki hafalannya sehingga ia menjadi rujukan (referensi) dalam sejarah Islam dan dalam banyak masalah lainnya.
Hal seperti ini sudah sangat jelas sekali bagi orang yang memperhatikan kondisi dan perihal kaum perempuan di zaman Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam dan zaman sesudahnya. Dari sini dapat diketahui bahwa kekurangan tersebut tidak menjadi penghalang bagi kita untuk menjadikan perempuan sebagai sandaran di dalam periwayatan, demikian pula dalam kesaksian apabila dilengkapi dengan satu saksi perempuan lainnya; juga tidak menghalangi ketaqwaannya kepada Allah dan untuk menjadi perempuan yang tergolong dalam hamba Allah yang terbaik jika ia istiqomah dalam beragama, sekalipun di waktu haid dan nifas pelaksanaan puasa menjadi gugur darinya (dengan harus mengqadha), dan shalat menjadi gugur tanpa harus mengqadha.
Semua itu tidak berarti kekurangan perempuan dalam segala hal dari sisi ketaqwaannya kepada Allah, dari sisi pengamalannya terhadap perintah perintahNya dan dari sisi kekuatan hafalannya dalam masalah masalah yang berkaitan dengan dia. Kekurangan hanya terletak pada akal dan agama seperti dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam. Maka tidak sepantasnya seorang lelaki beriman menganggap perempuan mempunyai kekurangan dalam segala sesuatu dan lemah agamanya dalam segala hal.
Kekurangan yang ada hanyalah kekurangan tertentu pada agamanya dan kekurangan khusus pada akalnya, yaitu yang berkaitan dengan validitas kesaksian. Maka hendaknya setiap muslim merlaku adil dan objektif serta menginterpretasikan sabda Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam, sebaik-baik interpretasi. Wallahu ‘alam…
Fatwa Syaikh Ibn Baaz: Majalah Al Buhuts, edisi 9 hal. 100.
Sumber: Fatwa-Fatwa terkini Jilid 1 Bab Pernikahan
***
Artikel muslimah.or.id
Baca Selanjutnya ..

Minggu, 15 Juli 2012

Gagang Pintu WC di RS Jangan Dipegang, Dorong Pakai Badan

Kebiasaan orang membuka pintu WC adalah dengan memakai tangan. Khusus di rumah sakit, sebisa mungkin bukalah pintu toilet dengan cara mendorongnya pakai badan karena gagang pintu WC adalah sarang kuman yang sebaiknya tidak dipegang.

"Rumah sakit adalah hutan bagi para kuman. Gagang pintu WC termasuk yang paling banyak ditumbuhi kuman," kata Prof Dr Usman Chatib Warsa, PhD, SpMK, pakar mikroba dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam edukasi media di Laboratorium Mikrobiologi Klinis FKUI, Senin (19/12/2011).

Agar tidak tertular, Prof usman menganjurkan agar pasien atau siapapun tidak sembarangan memegang pintu WC saat berada di rumah sakit. Sebisa mungkin, gunakan badan untuk mendorongnya atau jika harus mengunakan tangan maka lapisilah dengan kertas tisu sekali pakai.

Kalaupun susah didorong pakai badan dan terpaksa memakai tangan tanpa dilapisi tisu, pastikan sesudahnya langsung mencuci tangan memakai alkohol yang tersedia di hampir setiap sudut rumah sakit. Alternatifnya, cucilah tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.

Menurut Prof Usman, infeksi kuman yang terjadi di rumah sakit atau disebut juga infeksi nosokomial cenderung lebih susah diobati dibanding infeksi yang didapat di luar. Banyak faktor yang mempengaruhinya, salah satunya karena kuman di rumah sakit banyak yang sudah bermutasi.

Dari pihak rumah sakit sendiri, sudah banyak sekali dilakukan penyesuaian prosedur untuk mengurangi risiko penularan infeksi nosokomial di rumah sakit. Salah satunya menurut Prof Usman adalah dengan tidak menggunakan 1 baskom untuk memandikan banyak pasien.

"Satu baskom untuk memandikan banyak pasien itu sekarang tidak boleh, sudah diganti pakai air mengalir. Walaupun kelihatannya masih bersih, kalau diteliti di laboratorium baskom bekas itu banyak sekali kumannya dan bisa menular saat dipakai untuk memandikan pasien berikutnya," kata Prof Usman.



sumber: detikhealth.com


(artikel : kesehatan)
Baca Selanjutnya ..

Berbagai Istilah Tas Palsu, Mulai dari KW 3 Sampai KW Ori

KW merupakan singkatan yang diambil dari kata 'kualitas' dengan lafal 'kwalitas'. Dari situlah kata KW itu muncul. KW itu sendiri biasanya didefinisikan sebagai suatu produk brand ternama yang bukan original atau asli dan dijual di pasaran. Produk tersebut sangat menyerupai produk aslinya, mulai dari detail desain, warna, ukuran dan juga corak. Perbedaan utama antara tas branded original dengan tas KW adalah dari segi bahan dan harga.

Salah satu produk brand ternama yang tidak asli yang banyak dijual yaitu tas. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa tas merupakan salah satu fashion item wajib untuk wanita. Tak sedikit pula tas keluaran brand high-end yang dijual dengan berbagai macam model, mulai dari yang terkesan unik, simpel, elegan bahkan yang sophisticated sekalipun.

Harga yang ditawarkan juga beragam dan terbilang mahal. Anda pun bisa menemukan begitu banyak tas branded berasal dari China, seperti Louis Vuitton, Prada, Hermes dan Chanel yang dijual KW dengan harga yang jauh lebih murah dari harga aslinya.

Namun ternyata tas-tas KW yang dijual tersebut, bukan hanya terdiri dari satu atau dua jenis KW saja. Ada berbagai jenis tas KW yang penamaannya tergantung penjualnya. Dari penelusuran wolipop berikut tujuh macam jenis tas KW paling umum:

1. KW 3
Tas branded yang biasanya dijual Rp 50 ribu di pasaran, masuk kategori tas KW 3. Tentunya tas tersebut merupakan tas tiruan dengan kualitas yang tidak bagus, baik dari segi bahan dan juga jahitan yang tidak rapih.

2. KW 2
Untuk tas KW 2 umumnya dijual dengan harga Rp 150 ribuan. Bahan yang digunakan bukan berupa kulit melainkan plastik dan juga bahan sintetis. Tas produk KW 2 ini kualitasnya berada di bawah tas KW 1.

3. KW 1
Standar harga tas yang ditawarkan untuk produk KW 1 yaitu mulai Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribuan. Bahan yang digunakan untuk tas KW 1 ini berupa kulit sintetis yang terbilang kasar.

4. KW Semi Super
Tas KW Semi Super terbuat dari 50% kulit yang juga masih dikombinasi dengan jenis bahan lainnya. Untuk harga tas jenis KW, biasanya dijual dengan harga tidak sampai sepersepuluh harga asli. Sebagai gambaran, tas Hermes asli model Garden Party dijual seharga Rp 24 juta di situs resmi Hermes. Untuk versi KW supernya, ditawarkan dengan harga Rp 1 juta.

5. KW Super Premium
Kualitas produk KW Super Premium hampir menyerupai produk aslinya. Harga yang dijual rata-rata Rp 1,5 juta hingga Rp 2 jutaan. Bisa lebih mahal tergantung model tas. Hampir 80% bahannya terbuat dari kulit. Namun, kulitnya tersebut masih terbilang kaku dan kasar.

6. KW Semi Original
Produk KW Semi Original bedanya tidak begitu jauh dengan KW Super Premium. Bahan kulit yang digunakan sekitar 80 - 90 persen. Namun, kulitnya masih terbilang kaku, sedikit lembut dan sedikit lentur. Harga yang dijual sekitar Rp 2,5 jutaan. Bisa juga lebih mahal tergantung model tas.

7. KW Original
Kualitas produk tas KW Original sangat menyerupai dengan produk aslinya. Harga yang diberikan berkisar Rp 3 jutaan ke atas. Bahannya sudah sekitar 90% terbuat dari kulit yang lembut dan lentur. Ada juga tas KW Original yang harganya di atas Rp 10 juta. Harga tersebut 1/10 nya dari harga tas asli, misalnya merek Hermes jenis Birkin yang harganya mencapai Rp 90 juta. Tas tersebut hanya dijual ke orang-orang tertentu yang sudah jadi pelanggan atau memesan khusus dan tidak dipajang di toko.


sumber: wolipop.detik.com

(artikel serba serbi)
Baca Selanjutnya ..