Tidur siang pernah dianggap sebagai salah satu tanda kemalasan. Islam menganggapnya sebagai suatu kebaikan asalkan seseorang itu tidak berlebih-lebihan dengannya.
Di dalam kitab 'Misykatul Masabih' disebutkan tentang salah satu amalan sunnah yang pernah dilakukan oleh Nabi :
"Tidur yang sedikit di waktu tengah hari (qailulah) tidaklah salah. Rasulullah SallAllahu Alaihi wasallam ada melakukannya."
Imam Al Ghazali di dalam kitab 'Ihya Ulumuddin' telah berkata :
"Hendaklah seseorang tidak meninggalkan ibadah di malam hari sebagaimana sahur membantu puasa di siang hari. Sebaik-baiknya ialah bangun sebelum tergelincir matahari untuk shalat zhuhur."
Islam mempunyai pandangan tertentu tentang tidur tengah hari . Ia dianggap sebagai sunnah dan bukan sebagai satu yang salah . Tidurnya hanya sekejap. Tujuannya adalah untuk kesegaran tubuh badan agar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan amal dan ibadah yang berkualitas.
Dewasa ini, berlandaskan kajian-kajian saintifik, tidur sekejap di waktu siang (day napping), terutama pada waktu tengah hari, dapat untuk meningkatkan tenaga, tumpuan dan akhirnya meningkatkan produktivitas para pekerja.
Baru-baru ini satu kajian 25 tahun tentang masalah tidur di negara-negara industri dan pasca industri telah mendapati bahwa 92.5% pekerja-pekerja yang berkesempatan tidur di waktu tengah hari, mempunyai daya kreativitas yang lebih tinggi. Daya kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah juga meningkat. Semua ini pastinya meningkatkan produktivitas.
(Napping News : 'Scientific Proof Confirms : Napping Enhances Worker Productivity,' from eFuse)
Waktu tengah hari merupakan waktu yang paling sesuai untuk tidur sekejap karena sistem badan kita memang bersedia untuk memanfaatkan fase tidur pada waktu itu. Fase ini disebut sebagai 'a mid afternoon quiescent phase' atau 'a secondary sleep gate'.
Di antara tokoh-tokoh yang menggalakkan tidur tengahh ari ini adalah Dr.William A.Anthony, Ph.D. dan Camille W.Anthony, pengarang buku 'The Art of Napping at Work'. Demikian juga yang disebutkan oleh David F. Dinges dan Roger J. Broughton di dalam buku mereka'Sleep and Alertness: Chronobiological, Behavior and Medical Aspects of Napping'.
Dr. James Maas, pakar tidur dari Cornell University juga telah merumuskan bahwa tidur di tengah hari sekedar 15-20 menit sudah mencukupi untuk mengembalikan tenaga dan menjaga kesehatan. Seorang pengkaji yang lain, Donald Greeley, telah mengatakan bahwa tidur tengah hari adalah bermanfaat selama tidak melebihi satu jam.
(Gail Benchener: 'Parents and Sleep Deprivation,' Family.com)
Sunnah tidur tengah hari yang diajarkan Nabi SallAllahu Alaihi Wasallam rupa-rupanya merupakan suatu yang amat saintifik lagi relevan pada masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar